Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalur Pedestrian Jalan Nyi Raja Permas, menuntut agar pemerintah Kota Bogor menyediakan tempat berdagang yang layak. Pasalnya, para PKL tersebut selalu khawatir karena terus ditertibkan oleh Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Bogor.
Para PKL tersebut meminta Komisi B DPRD Kota Bogor, untuk segera bertindak tegas dan menuntaskan permasalahan area penggunaan tempat berdagang. Hal tersebut diakui oleh Ketua Komisi B, Slamet Wijaya. Menurutnya, para pedagang tersebut meminta diizinkan untuk berjualan dipinggiran.
“Kami mengundang para PKL tersebut, karena mereka meminta agar diperbolehkan berjualan dipinggir area pedestrian,” ujar Slamet, Selasa (27/11/12).
Menurut Slamet, para PKL tersebut selalu diusir dan ditertibkan dari area pedestrian, oleh karena itu para PKL tersebut menuntut agar diberikan tempat berjualan yang layak untuk berdagang.
“Selama ini memang belum ada penempatan setelah mereka ditertibkan dan keinginan mereka hanya diperbolehkan berjualan atau paling tidak, Pemerintah Kota Bogor menyediakan tempat relokasi,” lanjutnya.
Rencananya, lanjut Slamet, Komisi B akan memanggil kembali para PKL Nyi Raja Permas dan mengusahakan agar para PKL itu memiliki tempat yang sesuai berjualan.
“Kita akan menuntaskan hal itu dan akan ditindaklanjuti ke Pemkot, untuk solusi tempat para PKl diarea pedestrian tersebut,” jelasnya.
Sumber: BogorPlus