Seperti yang dilansir dari Daily Mail (09/01), peneliti dari University of Central Lancashiretepatnya menyebutkan kalau melamun ketika bekerja mampu merangsang kreativitas otak dan membantu Anda menyelesaikan tugas.
“Ada stigma yang melekat pada rasa bosan, misalnya orang tua yang khawatir ketika anaknya merasa bosan, padahal bosan membuat orang jadi melamun. Pada akhirnya melamun bermanfaat bagi karir seseorang, karena membantunya menemukan solusi yang lebih baik,” terang peneliti Dr Sandi Mann.
Di dalam penelitian tersebut, responden diberi tugas yang membosankan untuk diselesaikan. Mereka kemudian diberi tugas lagi untuk mengukur kreativitasnya. Hasilnya, responden jauh lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaannya dibanding dengan mereka yang sebelumnya tidak diberi tugas membosankan.
Dr Mann kemudian melakukan penelitian kedua mengenai dampak bosan bekerja bersama Rebekah Cadman dari University of Central Lancashire. Namun kali ini mereka menganalisis dampak dari kebosanan pasif, seperti mengikuti meeting yang membosankan.
Dari hasil penelitian kedua, peneliti menyebutkan kalau aktivitas membosankan seperti membaca atau mengikuti meeting mampu meningkatkan kreativitas yang lebih tinggi daripada pekerjaan menulis. Sebab menulis terkadang mengurangi kesempatan untuk melamun, sehingga kreativitas pun tidak bisa dimaksimalkan.
“Kebosanan dalam bekerja selalu berusaha untuk dihilangkan, namun mungkin sebaiknya kita menghadapinya demi meningkatkan kreativitas,” ujar Dr Mann.
Meskipun demikian, Dr Mann masih penasaran apakah kreativitas itu muncul di area yang sama dengan pekerjaan atau malah memicu ide kreatif di bidang lainnya, seperti pulang dan malah menulis novel.
Sumber: Merdeka