Slot Gacor MAXWIN

Selalu Membayar Kemenangan Anda

Uncategorized

Maraknya Kasus Trafficking dan KDRT | InfoBogor

Meningkatnya kasus Trafficking atau perdagangan orang dan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) membuat prihatin berbagai pihak.  Tak terkecuali bagi Pemerintah Kota Bogor yang henti-hentinya mengajak seluruh jajaran dinas/instansi terkait untuk melakukan berbagai langkah   dalam upaya meminimalisir kasus Traffficking dan KDRT yang kini semakin marak.

“Saya menghimbau kepada seluruh ajajaran dinas/instansi terkait agar melakukan berbagai langkah untuk terus mendorong penguatan pencegahan trafficiking dan KDRT, “ kata Walikota Bogor Diani Budiarto dalam sambutannya disampaikan Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor Azrin Syamsudin ketika membuka sosialisasi pencegahan Trafficking dan (KDRT) di Gedung Ruang Serba Guna Graha Pool Jl. Merdeka Kota Bogor  Rabu (24/4/2013).

Dalam konteks trafficking, kata walikota,  merasa prihatin dengan fakta bahwa, ada  banyak prempuan yang menjadi korban.  “Keprihatikan kita semakin besar ketika kita tahu bahwa, daftar trafficking di Provinsi Jawa Barat yang tertinggi seluruh Indonesia, “ terangnya.

Bahkan, lanjutnya, potensi-potensi munculnya korban baru sangat besar di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. “Tingkat kewaspadaan harus terus kita ditingkatkan, “ ingatnya.

Berdasarkan Data Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Provinsi Jawa Barat, Kota Bogor, besama Sumedang, Kabupaten/Kota Bekasi, Garut, Tasikmalaya, dan Kabupaten Bogor, masuk ke zona atau wilayah II.

Artinya, kata walikota, di daerah-daerah yang masuk zona atau wilayah II memiliki jumlah korban trafficking sedikit, tetapi potensi munculnya korban baru besar. Maka, tak ada pilihan lain selain adanya koordinasi yang berkelanjutan diantara dinas/instansi terkait untuk mencegah terus adanya korban trafficking.

Pada kesempatan tersebut Deputi Bidang Perlindungan prempuan pada Kementerian Pemberdayaan Prempuan dan perlindungan anak Rohika Kurniadi Sari, yang menjadi nara sumber pada acara sosialisasi tersebut memaparkan data yang menjadi  orban kekerasan terhadap perempuan dan anak  sesuai yang dilaporkan Provinsi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Tercatat, pada tahun 2010 sebanyak 15.648 kasus, tahun 2011 tercatat 11.861 kasus dan pada tahun 2012, sampai bulan Juli 2012 tercatat 7.070 kasus.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) pada BPMKB  (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana) Kota Bogor Wiwi Kartiwi, selaku Ketua penyelenggara sosialisasi  mengatakan, sosialisasi pencegahan Trafficking dan KDRT dimaksudkan, untuk meningkatkan peran pemerintah dan mendorong semua komponen masyarakat agar ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan segala bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak sesuai dengan kepastiannya.

Sosialisasi diikuti peserta 115 orang dengan nara sumber dari Deputi bidang perlindungan pemerempuan Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Polres Bogor Kota, BPMKB serta  dari LSM Pratista.

Sumber: Pemerintah Kota Bogor