Informasi yang diperoleh, kemacetan parah itu diakibatkan rusaknya Jalan Sholis, tepatnya di Jembatan Kedungbadak. Kemacetan juga diakibatkan karena ada truk pengangkut pasir terguling di Jalan KS Tubun- Kedunghalang. Truk tersebut melaju dari arah Warungjambu menuju Talang sekitar pukul 05:00, di dalam bak terdapat muatan tanah bahan batu bata. Namun, truk tiba-tiba mengalami patah as, isi bak pun tumpah ke jalan.
“Sudah hampir satu jam saya kejebak macet, kalau begini jadi terlambat terus ke tempat kerja,” ujar Yatna (45) warga Cibinong, Kabupaten Bogor yang terjebak di Jalan Raya Pemda.
Hal senada diungkapkan, Rosyidin (32) warga Kayumanis, Tanahsareal. Jarak tempuh dari Simpang Yasmin ke Warungjambu yang biasanya memakan waktu cukup 15 menit, sudah lebih dari sebulan akibat jalan rusak menjadi satu jam lebih.
“Kami mohon perhatiannya dari instansi terkait, baik dari Kementerian Pekerjaan Umum maupun kepolisian untuk mengatasi kemacetan yang semakin hari semakin parah ini,” keluhnya saat ditemui di Simpang Tol BORR Kedunghalang.
Untuk mengurai kemacetan, petugas Satlantas Polres Bogor Kota terlihat sibuk mengatur lalu lintas dan memberlakukan sistem one way (buka tutup jalur). Sehingga, traffic light (TL) di Simpang Kedunghalang Talang dan Tol BORR tidak diberlakukan, pengaturan terpantau secara manual.
Sementara itu, Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama mengakui ruas lalu lintas di Jalan Sholis-Kedunghalang, memang kerap mengalami kemacetan, khususnya setiap pagi dan sore hari.
Kemacetan itu, selain disebabkan volume kendaraan bertambah, juga dikarenakan kondisi badan jalan yang menyempit (bottleneck). “Ditambah lagi dengan jalan rusak dan berlubang, tapi sekarang sedang diperbaiki oleh pihak proyek Tol BORR,” ungkapnya. Menurut dia, pembangunan Tol BORR juga menjadi penyumbang kemacetan karena proyek tersebut sebagian menggunakan badan Jalan Sholis. “Tapi kita sudah mengupayakan, dengan menempatkan sejumlah personil pada jam-jam tertentu saja, baik di Jalan Sholis maupun di pos polisi Simpang Tol BORR untuk melaksanakan rekayasa lalu lintas,” paparnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Pemkot Bogor dan Marga Sarana Jabar (MSJ) selaku pelaksana proyek pembangunan Tol BORR. “Kita juga melakukan penindakan terhadap pengguna jalan yang melakukan pelanggaran dan berpotensi akibat kecelakaan,” katanya.
Sumber: Radar Bogor