Menurut asal bahasanya yaitu dari dialog Hokkian, istilah Cap Go Meh terdiri dari tiga kata yaitu Cap yang berarti sepuluh, Go yang artinya lima, dan Meh berarti malam. Dengan kata lain Cap Go Meh berarti lima belas hari atau malam setelah Imlek. Cap Go Meh dirayakan oleh komunitas kaum migran Tionghoa yang berada di luar China dan tersebar di seluruh bagian dunia.
Awal mulanya, perayaan ini dilaksanakan pada masa pemerintahan Dinasti Han yang ditujukan untuk memberikan penghormatan kepada Dewa Thai-yi sebagai dewa tertinggi di langit. Perayaan diadakan secara tertutup khusus hanya untuk kalangan istana secara rutih setiap tanggal 15 bulan pertama menurut penanggalan kalender Cina.
Acara perayaan biasa berlangsung pada pukul 16.00 hingga 24.00 dengan mengambil rute Pasar Bogor, Suryakencana, Siliwangi, Sukasari, Pajajaran, Tugu Kujang, kembali kePasar Bogor, diramaikan oleh Joli, Liong, Barongsai, pawai mobil dari shio yang berbeda dan juga pawai seni budaya nusantara seperti kebudayaan Sunda, Reog, Keroncong, Angklung, dan yang lainnya.
Bukan hanya sekedar perayaan biasa semata, perayaan Cap Go Meh di Bogor telah menjadi salah satu atraksi wisata yang didatangi pengunjung baik itu dari sekitar kota Bogor, luar kota Bogor, maupun dari mancanegara. Selain itu perayaan Cap Go Meh di kota Bogor merupakan contoh persatuan dalam keberagaman karena bukan hanya para masyarakat Tionghoa yang berpartisipasi, namun lapisan masyarakat lain tanpa memandang suku dan agama juga turut berpartisipasi dan menyukseskan berlangsungnya acara. pawai akan diawali dari Vihara Danagun yang ada di sebelah Ramayana.