Slot Gacor MAXWIN

Selalu Membayar Kemenangan Anda

Uncategorized

InfoBogor » Bus AKAP Bakal Diganti Agromenerasi

Angkutan umum bus yang biasa beroperasi dan melayani penumpang dari Terminal Bus Baranangsiang ke berbagai tujuan di Jakarta akan diubah menjadi angkutan agromenerasi atau angkutan massal Jabodetabek.

Hal itu menjadi intisari rapat evaluasi antara Direktur Lalu-Lintas bersama Dinas Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor pekan kemarin. Penggantian istilah nama itu sebagai pengganti dari Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang selama beberapa waktu ini telah beroperasi di Kota Bogor.

Kepala Seksi (Kasie) Angkutan dalam Trayek pada DLLAJ Kota Bogor, Ari Priyono mengungkapkan, inisiasi dari rencana tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Konsepnya, kata Ari, angkutan massal ini akan terintegrasi dengan angkutan massal lainnya seperti Mass Rapid Transit (MRT), bus transjakarta (busway), dan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line.

“Angkutan bus yang ada saat ini akan diputihkan. Dalam arti izinnya yang tadinya Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) akan diubah menjadi angkutan perkotaan. Jadi angkutannya berbentuk angkutan massal, tapi fisiknya seperti bus APTB yang kursinya menghadap depan semua,” jelas Ari.

Bus-bus AKAP yang saat ini beroperasi dan melayani Depok, Tangerang, dan Bekasi (Detabek) khususnya yang berasal dari Kota Bogor semuanya akan diputihkan. Khusus armada bus yang tercatat di Terminal Bus Baranangsiang, Ari menyebutkan sebanyak 341 unit dari total berjumlah 612 armada bus di Jabodetabek. Saat ini, jelas Ari, Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI baru melakukan pendataan angkutan yang ada di Jabodetabek termasuk yang berasal dari Kota Bogor.

“Dua minggu yang lalu, para pengusaha bus AKAP ini sudah melakukan rapat di Kemenhub RI,” ujarnya. Dikatakan Ari, bahwa program itu digulirkan lantaran Pemprov DKI Jakarta menginginkan agar bus-bus AKAP tidak lagi masuk ke wilayah mereka. Terkecuali armada bus dari luar Jabodetabek.

“Dan soal ini pun Pemprov DKI sudah mendapatkan lampu hijau dari Kemenhub RI. Yang jelas Pemprov DKI yang punya hajatnya, tapi Kemenhub yang mensahkannya,” imbuhnya.

Untuk itulah, masih kata Ari, DLLAJ mengusulkan kepada semua pengusaha bus yang ada di Kota Bogor ini supaya beralih ke angkutan agromenerasi dengan tetap melayani trayek yang sama. Namun, yang menjadi kendala adalah harus dilakukannya modifikasi konstruksi bus karena harus high deck. Tetapi, kembali ia mengungkapkan, angkutan massal terintegrasi itu akan dibuat pula pelayanan dengan rute ke lokasi-lokasi bisnis di Jakarta seperti kawasan Kuningan, Sudirman dan Thamrin dengan model antar-jemput atau shuttle bus.

“Karena intinya adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Jadi solusinya ada dua, yaitu angkutan agromenerasi atau shuttle bus,” katanya. Ari pun menegaskan, bahwa mengenai rencana itu telah dikeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang Angkutan Perkotaan di Wilayah Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. “Sekarang masih dibahas alokasi dari angkutan agromenerasi ini,” pungkasnya.

Sumber : Jurnal Bogor