Wakil Walikota Bogor terpilih, Usmar Hariman akhir pekan kemarin menyebutkan, sedikitnya ada 12 hotel baru yang akan segera berdiri di Kota Bogor. Dengan sejumlah hotel yang kini sedang dalam tahap pembangunan, maka akan semakin sesak dan ketat persaingan bisnis hotel.
Menanggapi hal itu, Usmar menyatakan bahwa sebelum April nanti dirinya akan segera melakukan evaluasi secara total mengenai perizinan hotel-hotel baru itu. “Semoga sebelum April nanti evaluasi dengan eksekutif yang akan dilakukan secara total ini bisa terkejar,” ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, sebagai pedoman teknis untuk pengembangan Kota Bogor ini sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 yang berlaku 20 tahun sejak 2011-2031.
“Kota Bogor juga mempunyai RPJMD 2005-2025 dengan visi yang jelas bahwa sebagai kota jasa yang nyaman, pemerintahannya yang amanah, dan masyarakatnya pun madani. Itu sudah jelas,” terangnya.
Usmar juga menyebutkan, seperti yang tertuang dalam Perda RTRW Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011, bahwa pola pembangunan tidak lagi sentralistis. Namun justru harus polisentris yang disebar ke berbagai wilayah lainnya. “Jangan hanya masyarakat ini tahunya Jalan Pajajaran atau seputaran Kebun Raya Bogor saja. Dan semoga itu bisa diimplementasikan dalam lima tahun ke depan,” katanya.
Ketika disinggung mengenai maraknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh oknum pengusaha dan aparatur pemerintah, Usmar mengatakan bahwa persoalannya hanya ada dua. Yaitu apakah investasinya yang salah, atau memang sumber daya manusianya yang salah (belum siap).
Sumber: Jurnal Bogor