Di bumi Indonesia, banyak perayaan dilaksanakan untuk menyatakan rasa syukur akan keberkahan yang diterima. Berbagai perayaan menghiasi budaya negeri Zambrut mutumanikam ini, mempertemukan bagai suku bangsa, berbagai aliran keagamaan dan berbagai budaya memperkuat tali siraturahmi para warganya. Mengisi dinamika napas kehidupan para penduduknya.
Sejak di tetapkan sebagai hari raya Fakultatif pada tahun 2000 dan kemudian disahkan menjadi hari Nasional, memberikan wacana bahwa dengan bersatunya seluruh rakyat Indonesia dan saling menghormati dalam keragaman budaya dan etnis memberi dampak kemajuan dalam bertolerasi demi kemajuan bangsa dan negara republik Indonesia.
Dalam sejarah Cap Go Meh di Bogor, tercatat telah berlangsung lebih dari 100 tahun yang lalu, sebagai kegiatan pesta rakyat di tanah Parahiangan sebelah barat. Dalam prosesinya berpadu padan antara simbol-simbol bernuasa Tionghoa dengan berbagai kesenian dan budaya yang ada di wilayah Bogor dan sekitarnya. Hal ini menunjukan kuatnya akar persahabatan dikalangan masyarakat Bogor yang majemuk dalam menerima dan menghargai perbedaan yang ada, memberi wacana pembelajaran dan apresiasi kebudayaan-kebudayaan dari seluruh pelosok Indonesia yang turut andil memberikan apresiasinya dalam memeriahkan pesta rakyat ini.
Sebagai kota Wisata, Bogor memang banyak memiliki lokasi-lokasi wisata baik yang alam atau buatan, sebagai bukti sejarah dan perkembangan peradaban. Bogor Street Fest diwacanakan untuk mengisi kebudayaan di Bogor dan diharapkan menunjang perekonomian Bogor sebagai kota wisata dan kota pusaka. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan pendapatan pelaku ekonomi kecil karena setiap kegiatan perayaan mayarakat akan mendatangkan banyak pengunjung, pedagang dan juga kepingan rupiah untuk akhirnya meningkatkan pendapatan daerah.
Kali ini Perayaan Cap Go Meh 2013 yang biasanya di rayakan 15 hari setelah hari raya Imlek yang jatuh tgl 24 February 2013. Karena suatu hal, tahun ini akan diadakan pada tanggal 13 Maret 2013 yang jatuh pada hari Rabu.
Tahun ini puncak perayaan akan dimeriahkan dengan parade arak-arakkan yang menggambarkan persatuan bangsa dalam berbagai budaya dimana pada tahun 2007 lalu peserta barongsai dan liong tercatat dalam rekor MURI sebagai jumlah terbanyak dalam satu acara yang bersifat terbuka.
Kemeriahan pesta rakyat menjadi bagian dinamika kota hujan dalam mempertemukan para warganya dalam berbagi, silaturahmi, dan bersyukur, serta bersemangat menjalani perjuangan hidup.
Pesta yang Merakyat
Pesta ini menjadi sangat merakyat karena dilakukan di ruang publik dan sebetulnya merupakan ungkapan syukur dari seluruh masyarakat atas berkah yang telah diterima. Kekuatannya sebagai pesta rakyat ditandai dengan bertemunya berbagai kebudayaan yang ada diBogor, bahkan menjadi pertemuan berbagai kebudayaan di nusantara dari berbagai etnis dan suku yang ada diIndonesia.
Event ini kemudian dikenal dengan nama Street Festival, karena sepanjang jalan Suryakencana terjadi pertunjukan berbagai kebudayaan dan keragamaan baik itu hasil kreatifitas warga Bogor maupun berbagai bentuk kebudayaan lain yang ada di nusantara, dapat dinikmati langsung oleh publik di sepanjang jalan Suryakencana.
Muatan Nilai
Street Festival adalah salah satu event kebudayaan di Bogoryang diselenggarakan bertepatan dengan puncak acara Cap Go Meh. Event ini dimaksudkan untuk memperlihatkan keberagaman budayaBogorsekaligus ingin menggambarkan nilai kebersamaan dan sejarah kesatuan etnis yang masih terpelihara dengan baik diBogor.
Event ini juga ditujukan agar seluruh warga Bogor dan seluruh rakyat Indonesia bersatu, saling menghormati dan menghargai keragaman budaya dan etnis yang ada diIndonesia.
Promosi untuk Bogor
Sebagai bentuk kebanggaan dan pemeliharaan nilai kesatuan di Bogor, Street Festival disepakati oleh banyak pihak bagi semua elemen budaya, mulai dari masyarakat, organisasi, komunitas, kelompok seni, budayawan, hingga pemerintahan sebagai kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan segala bentuk peranan dan produk kebudayaan yang dimiliki oleh Bogor ke dunia luar sekaligus menggambarkan hubungan kesenian dari wilayah lain yang berpartisipasi dan bertemu di Bogor