Slot Gacor MAXWIN

Selalu Membayar Kemenangan Anda

Uncategorized

InfoBogor » Revitalisasi Terminal Baranangsiang Dipercepat

Rencana Pemerintah Kota Bogor untuk merevitalisasi Terminal Bus Baranangsiang, Bogor Timur, bakal dipercepat. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan adalah dengan mengkhawatirkannya kondisi dan fasilitas yang ada sekarang ini. Seperti diutarakan Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Dinas Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Agus Suprapto, rencananya revitalisasi terminal Tipe A itu akan dimulai antara November-Desember tahun 2013 ini.

Terkait dengan proyek revitalisasi itu, seluruh aktivitas dan pelayanan akan dialihkan ke dua lokasi. Yaitu di Kawasan Wangun, Bogor Timur, dan di Bubulak, Bogor Barat. Untuk di Wangun, pemerintah akan menggunakan lahan milik PO Limas. “Nantinya di Wangun akan menjadi terminal batas kota,” katanya.

Menurut Agus, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh pengusaha bus untuk membahas rencana pengalihan sementara terminal itu. Hasilnya ada dua tempat pengalihan, yaitu ke Terminal Bubulak dan ke tanah milik PO Limas. Sebelumnya, kata Agus, ada beberapa lokasi yang ditawarkan. Di antaranya di Wangun, di Jalan Sholeh Iskandar, dan Indraprasta, Bogor Utara. “Namun disepakati Terminal Bubulak dan tanah milik PO Limas yang akan dijadikan pengalihan terminal ini,” ujarnya.

Dengan pengalihan sementara terminal, jelas Agus, maka pelayanan trayek bus akan terbagi dua. Untuk trayek yang melayani ke arah barat seperti Jakarta, Bekasi, dan Tangerang di Terminal Bubulak. Sedangkan untuk trayek bus jurusan Bandung, Cianjur, dan Sukabumi di tanah milik PO Limas.

“Jika program revitalisasi ini berhasil akan menjadi cikal bakal untuk terminal batas kota. Selain itu juga sejauh ini pengusaha bus yang berada di Terminal Baranangsiang tidak keberatan dengan adanya pengalihan terminal,” jelasnya.
Terpisah, Kepala UPTD Terminal Baranangsiang Empar Suparta mengungkapkan, trayek bus yang beroperasi di Terminal Bus Baranangsiang cukup banyak. Untuk trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), misalnya terdapat 59 trayek. Sementara untuk Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 19 trayek.

Sumber: Jurnal Bogor