“Memang benar, tidak ada bukti bahwa ada flu tertentu yang menyerang pria saja dan membuat mereka bersikap berbeda,” tegas peneliti Dr Alma Adler dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, seperti yang dikutip dari Yahoo Shine.
Dr Adler dan tim peneliti lain tepatnya melibatkan 5.000 responden untuk membuktikan hal tersebut. Mereka menanyakan gejala flu dari hidung buntu, bersin, demam, dan menggigil pada responden. Setelah itu, responden diminta mengisi kuesioner tentang betapa buruknya gejala flu yang dirasakan dengan skala dari 1 sampai 100.
“Kami sebelumnya berpikir kalau pria merasa lebih menderita ketika terkena flu, sebab ada anggapan pria menjadi lebih cengeng ketika sakit. Tetapi ternyata tidak,” tutur Dr Adler.
Dari hasil penelitian, ditemukan pula kalau wanita cenderung punya gejala yang lebih parah dari pria. Dr Adler pun menduga kalau hal itu disebabkan oleh anak-anak yang berisiko besar terkena flu dan wanita sering berada di sekitar mereka.
Sebelumnya, sekitar seminggu yang lalu, ada penelitian dari Durham University yang mengklaim kalau pria menderita gejala flu lebih parah daripada wanita. Sebab pria punya lebih banyak sel saraf reseptor yang merespon suhu.
“Jadi, pria merasa lebih sensitif ketika suhu badannya berubah, makanya mereka terdengar lebih cengeng,” papar Dr Amanda Ellison, peneliti dari Durham University.
Penelitian tersebut pun bertentangan dengan pendapat Dr Adler dan timnya. Namun yang pasti, seperti yang dikatakan Dr Adler, belum ada bukti kuat kalau ada flu tertentu yang menyerang pria dan membuat mereka lebih cengeng saat sakit.
Sumber: Merdeka