“Dear @Instagram, kenapa Anda berpikir kami menerima peraturan baru ini? They are NOT COOL. Tertanda, seluruh pengguna internet,” tulis pembuat film dan social media consultant asal Los Angeles, Jason Pollock.
Sementara itu, pendiri Instagram, Kevin Systrom, mencoba untuk menenangkan kontroversi yang terjadi di antara pengguna dengan memberikan postingan di blognya. “Instagram tidak akan mengklaim semua hak kepemilikan atas foto Anda. Kami sangat menghargai bahwa foto Anda adalah milik Anda, titik,” ujar Kevin.
Regulasi baru Instagram yang diumumkan Senin (10/12) silam menuai protes keras lantaran dianggap memasukkan klausul yang menyatakan bahwa Instagram memiliki hak untuk mengubah gambar menjadi iklan tanpa persetujuan dari pengguna atau tanpa memberikan kompensasi apapun mulai 16 Januari tahun depan. Ditengarai, langkah tersebut merupakan arahan Facebook untuk menghasilkan uang dari layanan yang dibeli senilai $715 juta ini.
Namun, Instagram menjawab semua keraguan tersebut lewat sebuah postingan di blognya,blog.instagram.com. Terkait rumor yang menyatakan bahwa Instagram akan menjual foto-foto yang ada di situsnya, mereka menjawab, “Maksud kami bukan menjual foto Anda. Saat ini kami sedang berusaha memperbaiki bahasa yang tepat agar semuanya menjadi jelas.”
Instagram juga membantah adanya klausul yang menyatakan akan menjadikan foto-foto tersebut sebagai iklan seraya mengatakan, “Kami tidak memiliki rencana untuk hal seperti ini, karena itu kita akan menghapus bahasa yang dipertanyakan oleh banyak pihak.”
Instagram juga menyatakan bahwa tidak ada yang berubah tentang hak kepemilikan gambar. “Kami menghormati dan menghargai para seniman dan pehobi kreatif yang menggunakan hatinya untuk membuat foto-foto yang indah. Tidak ada yang berubah terkait siapa saja yang bisa melihat foto pengguna. Jika Anda mengatur foto tersebut menjadi private, maka Instagram hanya akan membagi foto tersebut ke orang-orang yang mem-follow Anda.”
Sumber: Peoplemeetme