Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo mengatakan penerapan tiket elektronik tersebut bertujuan untuk meningkatan infrastruktur dan sistem otomatisasi kontrol penumpang. “Tapi untuk sementara waktu program tersebut hanya berlaku pada perjalanan KRL, sementara untuk perjalanan KRL Ekonomi masih menggunakan tiket kertas konvensional,” ungkap Tri dalam rilis kepada Media Indonesia, Rabu (13/2).
Tri mengatakan pada tahap pertama, penerapan E-Ticketing hanya berlaku untuk jenis tiket Single Trip atau tiket satu kali perjalanan. Selanjutnya penerapan E-Ticketing menyeluruh di lintas Jabodetabek akan dilakukan pada Mei 2013.
“Ini akan yang diikuti dengan pemberlakuan jenis tiket Multi Trip atau tiket isi ulang dengan menggunakan system potong saldo untuk setiap perjalanan yang dilakukan,” jelas Tri.
Tri melanjutkan untuk menunjang penerapan E-Ticketing menyeluruh pihaknya telah memasang 307 perangkat gate elektronik untuk pintu masuk dan pintu keluar serta pemasangan 270 perangkat otomatisasi sistem pada loket di 60 stasiun Jabodetabek. Jumlah tersebut, imbuh Tri, akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan.
Program E-Ticketing tersebut, lanjut Tri, dijalankan melalui kerja sama dengan PT Telkom. Sebagai mitra PT Telkom akan melakukan pemeliharaan dan pengoperasian system E-Ticketing meliputi hardware, Software dan infrastruktur serta melakukan pemeliharaan perangkat E-Ticketing.
Tri menambahkan program E-Ticketing pada KRL di Jabodetabek dapat mendukung rencana pemerintah untuk mewujudkan program integrasi antar moda dan sistem pembayaran elektronik (e-money).
“Saya berharap kerjasama dari seluruh stakeholder khususnya pengguna jasa KRL agar program E-Ticketing dapat berjalan dengan lancar. Ini salah satu bentuk peningkatan pelayanan kami,” tandasnya.
Sumber: MetroTV