Semangat dan kinerja Walikota Bogor Bima Arya untuk melakukan perubahan, menuai pro kontra.
Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor Taufik Khusnun, menyayangkan sikap Bima yang bereaksi berlebihan terhadap hal-hal kecil, seperti dalam menyikapi program Pemkot. Padahal saat status Bima itu tak lagi seorang pengamat politik. Untuk itu, cukup hal yang sangat berprinsip saja yang dikomentari atau disikapi, kemudian untuk hal kecil cukup diserahkan dan diperintahkan kepada para pejabat di SKPD Kota Bogor.
“Pak Wali ini mudah bereaksi terhadap hal-hal yang seharusnya tidak dikomentari oleh beliau, harusnya cukup yang sangat berprinsip baru dikomentari,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (8/5).
Taufik juga menyikapi, wacana reformasi birokrasi serta lelang jabatan yang akan dilakukan oleh pasangan walikota-wakil walikota Bima-Usmar ini, dimana Juni nanti akan mengadakan fit and proper test untuk pejabat.
“Pelajari kultur birokrasi yang sudah ada. Ketika sudah mengerti tentang struktur organisasi pada SKPD itu, maka baru dilakukan reformasi. Untuk struktur organisasi di perangkat daerah harus di pelajari dulu, setelah dia paham tentang struktur maka saya setuju adanya lelang jabatan,” tegas Taufik.
Taufik juga menyinggung masalah RPJMD yang belum diserahkan hingga saat ini dari Pemkot Bogor ke DPRD.
Sumber: Jurnal Bogor