Mayoritas Halte Transpakuan kondisinya saat ini memprihatinkan. Rata-rata di setiap halte kumuh dan banyak vandalisme atau coret-coretan di halte tersebut. Pantauan di lapangan, terlihat beberapa prasarana rusak, seperti kaca yang pecah dan lantai keramik yang bolong-bolong.
Sementara pengakuan dari pihak PDJT sendiri ternyata halte-halte tersebut selalu dicek oleh Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor. Dikatakan oleh Humas PDJT Kota Bogor, Zaenal, bahwa vandalisme yang ditemukan di halte tersebut merupakan perbuatan dari pihak-pihak tertentu seperti anak sekolah, serta pengamen yang iseng mencoret-coret dinding.
“Kita memang selalu melakukan pengontrolan setiap seminggu sekali dan kita juga melakukan pembersihan di area halte tersebut. Bahkan tidak hanya vandalisme saja, namun juga ada gembel dan pengemis (Gepeng) kita tertibkan dengan bantuan Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans),” ujar Zaenal, pada Selasa (7/5/13).
Selain itu, lanjut dia, jika masih ada terlihat vandalisme di bagian halte maka akan dibersihkan kembali. Setiap Senin pihaknya lakukan pengecekan dan ada juga program Jumat Bersih. “Maka pada hari itu kita lakukan pembersihan dengan petugas serta bagian manajemen,” katanya.
Permasalahan vandalisme sendiri sebenarnya bukan masalah baru. Pasalnya jika sudah dibersihkan coret-coretan yang ada di halte, selalu muncul kembali. “Makanya nanti akan tetap lakukan pengecekan dulu terhadap kaitan ini jadi tidak hanya vandalisme melainkan adanya kerusakan halte yang dilakukan oleh oknum tertentu dan sekaligus penerntiban Gepeng,” tambahnya.
Zaenal berharap, dari masyarakat sekitar halte juga turut berperang aktif untuk melaporkan adanya hal-hal vandalisme, Gepeng dan kerusakan yang dilakukan oleh oknum tertentu di 40 halte yang ada di Kota Bogor, diantaranya di titik halte penjualan tiket di Cidangiang, Bellanova, Bubulak, Tajur dan Ciawi.
Sumber: BogorPlus