Pemerintah membatasi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah Jabodetabek, mulai Juli 2013. Pembatasan menggunakan sistem berbasis teknologi informasi.
Direktur Jenderal Minyak Bumi dan Gas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan prinsip sistem yaitu membatasi pemakaian BBM bersubsidi pada tingkat yang wajar. Pembatasan bergantung pada jenis kendaraan, yaitu pribadi, umum, atau niaga.
Dengan sistem itu, pembelian BBM bersubsidi akan tercatat. Bila telah melewati ketentuan, maka secara otomatis, alat pemercik atau nozzle di SPBU akan mati. Pemerintah menargetkan sistem itu dapat menghemat pemakaian BBM bersubsidi sebesar 1,26 juta Kiloliter.
Ada tiga peserta yang mengikuti tender pengadaan sistem teknologi untuk mengendalikan pemakaian BBM bersubsidi, adalah PT Pertamina, PT Telkom, dan PT INTI. Ketiganya tengah memasuki tahapan pengujian konsep.
Sumber: MetroTV