Lama tak beredar di layar televisi, mantan presenter program Jejak Petualang, Riyanni Djangkaru, kini aktif dengan hobi lainnya yaitu menyelam atau diving. Tak hanya aktif, Riyanni masih terus mengkampanyekan #saveshark yang merupakan sebuah kegiatan menyelamatkan hiu lokal dan global.
Siapa tidak kenal nama Riyanni Djangkaru. Mantan seorang presenter Jejak Petualang yang aktif menjelajahi Indonesia dan negara lainnya, mulai dari masuk hutan, gunung hingga dasar laut sekalipun sudah pernah dia coba. Kecintaannya pada alam terus berlanjut dan kali ini lebih spesifik dengan pesona bawah laut yang memanjakan mata para penyelam.
Kecintaannya dengan dunia bawah laut membuat dirinya bersama beberapa teman mendirikan majalah gaya hidup penyelam, Divemag Indonesia, dan Riyanni pun selaku Editor-in-chief di majalah itu. Dari aktif menyelam itu Riyanni pun terlibat dalam kegiatan menyelamatkan hiu dalam kampanye lokal dan global.
Riyanni mengaku tertarik dalam membantu menyelamatkan lingkungan karena itu sudah jadi kewajibannya sebagai manusia untuk menyumbangkan sesuatu terhadap lingkungan. Apalagi menyelamatkan hiu sepertinya belum terlalu diperhatikan, padahal pengambilan sirip ikan hiu dan dagingnya sudah semakin ganas dan bisa ditemui dibanyak supermarket.
“Awalnya karena kepedulian terhadap banyaknya media yang memberitakan info yang tidak berimbang. Jadi kita mulai dengan memberikan info tentang posisi hiu di lautan, betapa sudah mulai overpopulasi, termasuk isu eksploitasi yang berujung pada industri yang tidak bertanggung jawab. Dengan rebranding image hiu melalui karakter @itong_hiu dan mengencourage orang-orang yang sudah paham isu ini untuk melakukan kampanyenya sendiri,” jelas Riyanni.
Dia menambahkan bahwa dengan melestarikan laut, juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai. Selain meningkatkan kesadaran masyarakat, dia juga aktif mendorong pemerintah untuk memasukkan bab perlindungan terhadap pada UU Kelautan dan Perikanan.
Hingga saat ini Riyanni mengkampanyekan program #saveshark nya melalui social media, terutama twitter. Tak hanya itu, Riyanni juga aktif di diskusi, talkshow, dan hampir di semua kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan terutama laut dan biota di dalamnya.
Dan di Hari Bumi 22 April ini ternyata Riyanni tidak punya kegiatan spesial yang dilakukannya karena menurut dia setiap hari kita harus baik hati pada bumi. “Do good to Mother Earth sampai mati, jadi kebiasaan yang terus dilakukannya,” tutupnya.
Sumber: Riyanni Djangkaru , Jakarta Post
Foto : twitter @r_djangkaru