Slot Gacor MAXWIN

Selalu Membayar Kemenangan Anda

Uncategorized

Tak Ada Penghapusan KRL Ekonomi di Stasiun Besar Bogor | InfoBogor

Adanya rencana penghapusan layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) per April 2013 mendatang dibantah Kepala Stasiun Besar Bogor, Iwan Riyanto, pada Selasa (26/3/13). Menurutnya, sampai saat ini tidak ada instruksi dari pusat untuk menghilangkan kereta bertarif murah tersebut di Stasiun Besar Bogor.

Selain itu, Iwan juga belum bisa memastikan adanya penambahan atau pengurangan armada Commuter Line dan KRL Ekonomi. Pasalnya, belum ada perintah dari PT KAI Pusat.

“Sampai saat ini KRL Ekonomi masih beroperasi, jumlahnya ada tujuh rangkaian yang beroperasi,” ujar Iwan.

Masih dikatakan Iwan, menanggapi penghapusan KRL Ekonomi di Stasiun Bekasi, Serpong, dikarenakan armada yang dimiliki PT KAI terbatas, pasalnya tidak ada di negara manapun di dunia yang masih menjual jenis KRL Ekonomi.

Kemudian, lanjut Iwan, kondisi utama yang menjadi pertimbangan adalah keselamatan dan Kereta KRL Ekonomi ini, umurnya sudah tua, sudah beroperasi sejak tahun 1976.

“Intinya itu, demi keselamatan. Kalau KRL Ekonomi ini kan sudah tidak bisa ditumpuk. Kalau terjadi penumpukan di tengah jalan, rata-rata akan terjadi mogok,” paparnya.

Selain itu, Iwan menambahkan, dari segi pemasukan tiket pun jelas PT KAI mengalami kerugian. Tarif KRL Ekonomi sebesar Rp1.500-Rp2.000 sekali jalan, sedangkan tarif baru KRL Commuter Line sebesar Rp 8.000-Rp 9.000.

“Selain itu, untuk perawatan pun suku cadang atau spare part kereta tersebut sudah tidak diproduksi lagi, jadi akan sulit kalau terjadi kerusakan,” pungkasnya.

Adanya rencananya penghapusan KRL Ekonomi tentunya akan sangat merugikan masyarakat, terlebih masyarakat golongan ekonomi kebawah. Seharusnya, pemerintah jangan mengabaikan transportasi murah tersebut, terutama masyarakat Kota dan Kabupaten Bogor.

Sementara, pasalnya dengan adanya KRL Ekonomi ini masyarakat bawah bisa terus bergerak dalam mencari nafkahnya. Seharusnya subsidi silang terhadap KRL Ekonomi terus dilakukan, jangan karena alasan terus merugi lalu dihilangkan, namun harus melihat dampaknya dimasyarakat. Pasalnya, KRL Ekonomi tersebut membantu kegiatan ekonomi masyarakat, terutama kelas bawah.

Sumber: BogorPlus