Slot Gacor MAXWIN

Selalu Membayar Kemenangan Anda

Uncategorized

Pemkot Bogor Berencana Bangun Pedestrian Tahap Dua | InfoBogor

Setelah sukses membangun area khusus bagi pejalan kaki (pedestrian) di Jalan Nyi Raja Permas, di sekitar kawasan Stasiun Besar Bogor, kini Pemerintah Kota Bogor tengah mewacanakan pada 2013 mendatang membangun kembali pedestrian tahap kedua di sepanjang Jalan Kapten Muslihat hingga Jalan Juanda tepat di depan Kantor Walikota Bogor.

Menurut Transport Advisor GIZ Tedy Murtejo wacana itu digulirkan karena ingin adanya perubahan di Kota Bogor, dan selama ini yang terjadi pun pejalan kaki terpinggirkan. Padahal sejatinya hirarki tertinggi dalam berlalu-lintas itu adalah seluruh pejalan kaki.

“Saat ini Kota Bogor sedang membuat kajian tersendiri untuk merealisasikan jalur khusus pejalan kaki dan sepeda. Kalau di negara-negara maju, pejalan kaki sudah menyatu dengan pedestrianisasi. Bahkan ada yang bergabung dengan jalan raya atau memang jalur khusus tersendiri,” jelas Tedy.

Sekarang ini masyarakat enggan berjalan kaki karena memang fasilitasnya kurang mendukung. Diharapkan dengan adanya area pedestrian yang mendukung, masyarakat menjadi lebih concern. “Selain itu yang perlu disoroti adalah adanya aktivitas lain seperti keberadaan PKL yang selama ini menempati trotoar bahkan badan jalan,” tandasnya.

Dengan tersedianya area pedestrian yang layak, aman, dan nyaman, dipastikan akan banyak masyarakat yang akan beralih untuk berjalan kaki. Otomastis akan mengurangi jumlah volume kendaraan bermotor yang tentunya pula akan mengurangi kemacetan dan polusi udara.

“Sekarang ini masyarakat sudah melupakan urban nature, dengan banyak melakukan sosialisasi dan berinteraksi dengan sesama. Maka dengan adanya pedestrian seperti yang ada sekarang ini di Jalan Nyi Raja Permas, setidaknya hal itu akan kembali terwujud,” ungkap Tedy.

Yang terjadi selama ini pun, masih kata Tedy, ram sebagai akses untuk masuk ke suatu bangunan gedung (perkantoran atau perniagaan) justru malah dibuat landai dan nyaman untuk kendaraan bermotor, bukan untuk manusia.

Seperti misalnya yang terlihat sekarang ini di trotoar Jalan Kapten Muslihat, dimana bentuk fisik trotoarnya berundak-undak dan memaksa pejalan kaki harus turun naik, bagaimana dengan mereka penyandang difabel yang memiliki keterbatasan fisik. Dan pemandangan seperti itu terlihat di hampir seluruh trotoar yang ada di Kota Bogor.

Sumber: JurnalBogor