“Kota Bogor dan Balikpapan akan menjadi model kota rendah emisi dalam program Strategi Pembangunan Kota Rendah Emisi (Urban LEDS),” kata Ketua bidang kerjasama APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) Airin Rachmi Diany, di Balai Kota Bogor, Jumat.
Airin mengatakan, bahwa program Urban-LEDS mendukung dua kota model yakni Bogor dan Balikpapan, serta empat kota satelit dalam merumuskan strategi pembangunan perkotaan rendah karbon yang terintegrasi dalam dokumen perencanaan kota.
Dikatakanya, selama dua tahun ke depan, program Urban-LEDS akan membantu kota-kota tersebut untuk menyusun analisa skema penggunaan energi dan profil emisi setiap kota.
Program ini, katanya, membantu kota-kota model dan setelitnya untuk menjadikan isu perubahan iklim sebagai salah satu dasar perumusan Recana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD).
“Dan menjadikan pembangunan rendah karbon sebagai agenda pembangunan perkotaan di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Plh. Setda Kota Bogor Ade Sarif Hidayat mewakili Wali Kota Bogor mengatakan, peluncuran program ini diharapkan akan lahir langkah-langkah nyata dari setiap kota untuk mendukung pembangunan kota rendah emisi karbon.
Ade memaparkan, Kota Bogor telah menjadi anggota ICLEI sejak tahun 2000 dan telah berpartisipasi aktif dalam program “Cities for Climate Prevention Campaign” 2000-2025.
Sejak mengikuti program Cities for Climate Prevention Campaign, lanjut Ade, Kota Bogor telah berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca.
“Secara khusus komitmen itu telah kami wujudkan dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan penggunaan energi secara efesien dengan berinisaiatif mencantumkan kegiatan-kegiatan pembangunan rendah karbon dalam perencanaan pembangunannya,” ujarnya.
Ade mengatakan, komitmen itu, telah melahirkan langkah-langkah nyata dalam kegiatan rendah emisi karbon.
Hal itu misalnya pembuatan kompos dan rencana perbaikan TPA Galuga, pembangunan bio fuel untuk bis Trans Pakuan yang merupakan Bus rapid transit, dan perbaikan fasilitas pejalan kaki.
“Kami juga telah melakukan inisiasi “car free day” yang berlangsung setiap hari minggu disalah satu ruas jalan di Kota Bogor,” katanya.
Ade menambahkan, diharapkan forum ini dapat menjadi forum berbagi bertukar pengalaman dalam mengimplementasikan pembangunan Kota yang rendah emisi karbon.
“Sekaligus memberikan gambaran tentang tantangan dan kunci sukses termasuk dalam membangun kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait seperti pihak swasta dan masyarakat. Kita berharap akan mendorong lebih banyak lagi rencana dan inisiatif pembangunan rendah karbon,” katanya.
Pada Kesempatan tersebut, juga ditandatangani MoU (Memoradum of understanding), antara Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dengan Direktur Regional ICLEI-SEA Mr. Victorino Aquitania.
Penandatanganan kerjasama ini disaksikan Plh. Setdakot Bogor Ade Sarif Hidayat, dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.