Slot Gacor MAXWIN

Selalu Membayar Kemenangan Anda

Uncategorized

InfoBogor » Bencana Longsor Masih Mengancam, Warga Bogor Diminta Waspada

Hingga beberapa waktu ke depan, ancaman bencana tanah longsor masih harus diwaspadai oleh masyarakat Kota Bogor. Terutama oleh mereka yang tinggal di kawasan rawan bencana seperti yang berada di daerah tebingan maupun bantaran kali.


Ancaman bencana itu lantaran curah hujan masih cukup tinggi mengguyur wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Untuk itulah, kewaspadaan menjadi prioritas utama dari masyarakat. Sebab, sejak sekitar dua pekan ke belakang telah banyak terjadi peristiwa tanah longsor dan mengakibatkan puluhan rumah milik warga yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan mengalami kerusakan. Kendati sampai sejauh ini belum tercatat adanya korban jiwa.

Bencana tanah longsor ini seperti data yang diolah dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bogor, banyak terjadi di wilayah Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Tengah. Namun demikian, tak sedikit jumlahnya bencana ini pun terjadi pula di empat wilayah kecamatan lainnya.

Seperti informasi yang diperoleh dari anggota Tagana, Minggu (19/1) kemarin. Tebingan milik Perumahan Pakuan Hill setinggi 12 meter dengan panjang sekitar seratus meter mengalami longsor, yang diduga tidak kuat menahan derasnya aliran air Sungai Cijebul di Kelurahan Genteng, Bogor Selatan.

Akibat ambrolnya tebingan itu pun menyebabkan puing material menutupi aliran Sungai Cijebul, sehingga meluapnya air itu berdampak pada sejumlah rumah milik warga menjadi tergenang. Bahkan, rumah mereka pun terancama bahaya tanah longsor.
Menurut keterangan seorang anggota Tagana, Adang, akibat ambrolnya tebingan itu sedikitnya delapan rumah warga tergenang luapan air dari Sungai Cijebul. Rumah itu diantaranya milik Engkos, Sobari, Nian, Yusman, Maji, Manta, Ujang, dan Nana.

Disebutkannya, dari delapan Kepala Keluarga (KK) ini semua penghuninya selamat dan tidak ada yang terluka. Hanya saja untuk sementara waktu mereka dievakuasi untuk menghindari ancaman bahaya longsor, apalagi total keseluruhan dari delapan KK itu berjumlah 35 jiwa.

“Tebing buatan Perumahan Pakuan Hill setinggi lebih kurang 12 meter dengan panjang sekitar seratus meter, tidak kuat menahan derasnya air hujan yang ekstrem dan akhirnya longsor menutup Sungai Cijebul. Hingga airnya meluap yang berdampak banjir ke delapan rumah warga disekitar lokasi,” jelas Adang.

Ia juga menyebutkan, kejadian tanah longsor pun terjadi di Kelurahan Bojong Kerta, Bogor Selatan. Bagian dinding dapur dan kamar rumah milik Holid yang berlokasi di RT 4/2, jebol akibat terjangan tanah longsor. “Kejadiannya kemarin pukul 12.30 WIB, dinding kamar dan dapurnya jebol dengan ketinggian sekitar lima meter dan panjang 10 meter. Itu rumah atas nama Holid terdiri dari satu KK dengan lima jiwa,” tuturnya.

Bencana tanah longsor pun termasuk pula seperti yang terjadi di RT 2/4 Kelurahan Balumbang Jaya, Bogor Barat. Namun akibat kejadian itu tidak menimbulkan kerugian materi maupun korban jiwa.

Hingga beberapa waktu ke depan, ancaman bencana tanah longsor masih harus diwaspadai oleh masyarakat Kota Bogor. Terutama oleh mereka yang tinggal di kawasan rawan bencana seperti yang berada di daerah tebingan maupun bantaran kali.

Ancaman bencana itu lantaran curah hujan masih cukup tinggi mengguyur wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Untuk itulah, kewaspadaan menjadi prioritas utama dari masyarakat. Sebab, sejak sekitar dua pekan ke belakang telah banyak terjadi peristiwa tanah longsor dan mengakibatkan puluhan rumah milik warga yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan mengalami kerusakan. Kendati sampai sejauh ini belum tercatat adanya korban jiwa.

Bencana tanah longsor ini seperti data yang diolah dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bogor, banyak terjadi di wilayah Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Tengah. Namun demikian, tak sedikit jumlahnya bencana ini pun terjadi pula di empat wilayah kecamatan lainnya.

Seperti informasi yang diperoleh dari anggota Tagana, Minggu (19/1) kemarin. Tebingan milik Perumahan Pakuan Hill setinggi 12 meter dengan panjang sekitar seratus meter mengalami longsor, yang diduga tidak kuat menahan derasnya aliran air Sungai Cijebul di Kelurahan Genteng, Bogor Selatan.

Akibat ambrolnya tebingan itu pun menyebabkan puing material menutupi aliran Sungai Cijebul, sehingga meluapnya air itu berdampak pada sejumlah rumah milik warga menjadi tergenang. Bahkan, rumah mereka pun terancama bahaya tanah longsor.

Sumber: Jurnal Bogor