Slot Gacor MAXWIN

Selalu Membayar Kemenangan Anda

Uncategorized

Stasiun Bogor Seperti Kawasan Cagar Budaya | InfoBogor

Stasiun Bogor

Suasana di Stasiun Besar Bogor kini seperti kawasan cagar budaya karena lengang dari kegiatan penumpang, menyusul aktivitas perjalanan dihentikan sementara akibat amblasnya rel kereta antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bojonggede.

Dilaporkan Antara di Bogor, Selasa bahwa stasiun yang selalu bising dan ramai penumpang itu berubah menjadi lengang dan tidak berpenumpang. Enam peronnya dihiasi kereta yang parkir tidak dapat dioperasikan.

“Ya, suasa di stasiun sepi-sepi aja seperti ini, Stasiun Bogor saat ini seperti stasiun “Heritage” (cagar budaya) karena sepi tidak ada penumpang,” kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Enjang Syarif Budiman.

Di stasiun yang dibangun pada zaman Belanda pada tahun 1881 ini hanya terlihat aktifitas para pegawai kereta api yang menjalankan tugasnya seperti biasa, betugas dari jam 05.00 WIB hingga 22.00 WIB dengan sistem dua shift.

Ada juga petugas yang menyempatkan, situasi tersebut untuk memandikan kereta yang terparkir di peron dua. Kereta disiram dengan air, lalu bagian luarnya digosok dengan bros penggosok seperti sapu.

Suasa di Stasiun Bogor seperti stasiun penyimpanan kereta, ada KRD Bumi Geulis yang terpakir di peron satu, disusul disebelahnya Commuter line, dan diperon empat ada kereta ekonomi yang tidak berpenumpang.

“Sehari-hari petugas tetap bertugas, ada yang melayani langsiran kereta, mengoperasikan KRD Bumi Geulis, dan operator tetap menyampakan informasi saat ada langsiran,” kata Enjang.

Karena tidak adanya aktifitas penumpang, pihak Stasiun Besar Bogor, mengirimkan sejumlah anggotanya untuk membantu operasional di Stasiun Bojonggede.

“Sebagian petugas kita berbantukan ke Bojonggede, terdiri dari Pemimpin perjalanan kereta api (PPKA) sebanyak du orang, portis dan PAM 10 orang, loket lima orang, dan petugas pengangkat tangga empat orang,” kata Enjang menambahkan.

Selain di dalam Stasiun, suasan sepi juga terlihat dari luar Stasiun. Petugas menutup pintu depan stasiun. Biasanya didepan pintu terdapat sejumlah tukang ojeg yang mangkal, tapi hari ini tidak terlihat.

Begitu juga di tempat penitipan sepeda motor yang ada di bagian depan stasiun yang biasanya dipadati oleh sepeda motor, hanya terlihat tiga hingga empat sepeda motor yang bertengger.

“Stasiun Bogor sudah seperti kota tua, ditinggal penghuninya,” kata Ramli pengelola penitipan sepeda motor Stasiun Bogor.

Dua Hari

Kondisi stasiun sepi dari kegiatan itu menyebabkan para pedagang di Stasiun Bogor memilih tidak menggelar usaha ekonominya.

Perjalanan kereta api di Stasiun Besar Bogor dibatalkan sejak Rabu (21/11) malam akibat adanya longsor yang menyebabkan rel kereta di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede atau kilo meter 45+500 amblas sepanjang kurang lebih 100 meter.

Operasional Stasiun Besar Bogor rencananya akan dibuka kembali dalam waktu dua hari ini, seiring selesainya perbaikan satu rel di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede.

Selain sepi ditinggal penumpang, selama enam hari Stasiun Besar Bogor kehilangan pendapatannya. Biasanya stasiun yang mengangkut penumpang sebanyak 35.000 orang memiliki pendapatan sehari Rp128 juta.

Sumber: Kompas